I Love Him

Sabtu, 06 Mei 2017

Syarat Pembuatan Visa Kunjungan ke Jerman

Hello :)
Setelah vakum hampir setahun, akhirnya balik lagi nyentuh blog ini. Karena kali ini aku ada topik menarik mengenai pengalamanku membuat visa kunjungan ke Jerman. Jadi sebelum memori ini memudar (ceileee) alangkah baiknya jika aku tuangkan dalam bentuk tulisan. Singkat cerita, setahun yang lalu pacarku sudah datang mengunjungi aku di Semarang, jadi sekarang giliranku untuk mengunjunginya. Pada bulan Maret 2017, perjuangan dimulai. Langkah awal yang kami lakukan adalah membuat Verpflichtungserklarung (surat jaminan dari si pengundang kalau dia menjamin kita selama berada di Jerman). Syarat-syarat visa ini sebenarnya tidak begitu ribet, asal kita melengkapi detail semua yang diminta pada halaman website kedubes Jerman insya Allah beres kok. Jangan berpatokan 100% pada kata-kata orang atau blog-blog yang beredar di internet, termasuk blog yang aku tulis ini. Tujuan aku disini hanya sharing pengalaman aja. Untuk patokannya kembali kepada website kedubes, karena terkadang website kedubes mengalami pembaharuan dalam persyaratan visa. Seperti kemarin yang aku alami, di blog sana-sini tertulis kalau harus mengunduh lembar perjalanan, namun aku tak menemukan file ini pada website kedubes. Akhirnya aku unduh dari salah satu blog di internet dan aku isi manual. Namun sesampainya di depan petugas, lembar perjalanan ini dibalikin. Jadi intinya ikutilah apa yang tertera di website resmi kedutaan ya, kalau mereka nggak meminta atau nggak nyantumin lembar perjalanan ya berarti syarat ini sudah tidak digunakan lagi. Oh iya, dibandingin interview visa, aku lebih deg deg an pas nunggu pengumuman visa di approve apa enggak hehe. So, aku jabarkan syarat-syaratnya langsung dibawah ini ya:

1. Formulir Visa

Silahkan isi formulir dengan sebenar-benarnya. Pada bagian yang tidak perlu dijawab, dikosongi dan lewati saja. Apabila masih ragu, bisa di save dulu. Tidak perlu di print langsung. Kalau mengenai pengisian formulir secara manual, aku tidak begitu tahu dengan jelasnya. Kemungkinan akan berbeda. Dari blog-blog lain yang saya baca apabila menggunakan formulir manual yang ditulis tangan, tidak boleh ada bagian yang dikosongi. Daripada ribet nulis-nulis segala, mending aku saranin pakai online aja. Lebih praktis. Apabila sudah mantap, barulah diprint dan ditandatangani. Kemarin aku tanda tangan formulir dari rumah, tidak didepan petugas.

2. Asuransi Perjalanan

Syarat ini mutlak adanya. Asuransi perjalanan tidak harus menggunakan asuransi yang ditunjuk pihak kedutaan. Maksudku disini, semua asuransi yang dibeli oleh si pengundang di Jerman, asal memenuhi syarat yang diminta pihak kedubes, pasti diterima. Awalnya aku survey harga asuransi untuk 60 hari dengan beberapa pihak asuransi, namun hasilnya mahal sekali, lebih dari 100 euro. Akhirnya aku menyerah dan menghubungi mas pacar buat diskusi, enaknya gimana. Eh akhirnya kemarin aku dibeliin sama dia dari Jerman sana, awalnya dia membuat kesalahan dengan membuat asuransi yang hanya mengcover batas maksimal 30.000 euro. Untung belum dibayar, akhirnya bikin lagi yang baru yang mengcover hingga 50.000 euro. Asuransi ini lumayan murah dibandingin dengan yang ada di daftar asuransi yang ditunjuk oleh kedubes. Untuk stay 60 hari disana, harganya 60 an euro. Nama asuransinya "Hanse Merkur", silahkan bisa dicoba pakai asuransi ini jika ingin berhemat seperti saya :) hehe

3. Bukti Booking Tiket PP Indonesia-Jerman

Hanya bukti booking aja ya, tidak perlu dibayar terlebih dahulu. Pertanyaannya, maskapai apa yang menyediakan booking tiket tidak langsung bayar? Aku pakai Thai Airways. Tinggal masuk ke website resminya aja terus booking, harap pengisian tanggal berangkat dan tanggal pulang disamakan dengan dokumen yang lainnya. Agar meyakinkan kalau kita bakal balik tepat waktu dan tidak plin plan, Dengan Thai Airways kita diberi waktu 72 jam untuk menyelesaikan pembayaran, Jadi, semisal hari Kamis janjian dengan kedubes, usahakan booking tiketnya pada hari Rabu. Semisal pas kita apply visa dan pihak kedubes ingin mengecek bookingan tiketnya, kita tidak perlu was-was karena bookingan masih aktif. Ada drama dibalik tiket ini, awalnya aku memilih hari keberangkatan karena tergiur dengan promo Thai Airways yang hanya dengan Rp 7.500.000 sudah dapet tiket PP ke Jerman. Karena gak berani beli dulu takut kalau visa gak di approve akhirnya cuma bisa memandangi aja. Eh ga taunya setelah visa di approve, yah tiketnya udah naik 2x lipat dari harga promo. :( Tapi mau gimana lagi.....tetap berangkatlah wkwk

4. Vepflichtungserklarung

Apa itu? Verpflichtungserklarung adalah surat jaminan dari si pengundang bahwa dia akan menjamin hidup kita selama di Jerman. Bagaimana cara mendapatkan surat ini? Nah yang ini agak ribet dikit. Si pengundang harus ke Rathaus (mungkin kalau disini kayak kecamatan kali ya hehe). Untuk membuat surat ini, si pengundang memerlukan slip gaji terbaru selama 3 bulan dan copy dokumen yang diundang (paspor). Dan membayar uang sebesar 25 euro. Kemarin pacarku salah nulis bulan lahirku, aku takut sekali. Soalnya kedubes Jerman kan terkenal paling teliti. Akhirnya aku email ke bagian visa, dan kata mereka its ok. Lega deh. Saranku kalau mau bikin Verpflichtungserklarung ini, harus jauh jauh hari sebelum ngajuin visa ya. Pacarku bikin pada 8 Maret 2017, dan baru nyampe sini pertengahan April. Lama banget, meski udah dikirim pakai layanan pos terdaftar. Kalau dipikir pikir, ngirim kartu ucapan dengan 90 sen (kira kira 12rb rupiah) nyampainya sama dengan ngirim pake pos terdaftar seharga 10 euro. Sama-sama sebulan lebih. Tapi ga papalah, demi cinta wkwk. Oh iya jangan lupa di copy ya, soalnya didepan petugas nanti yang diminta hanya copy an nya aja, tapi harus nunjukin yang aslinya.

5. Surat Undangan dari Pengundang

Surat ini kita bisa bikin sendiri, bisa dalam bahasa Inggris ataupun bahasa Jerman. Aku bikin sendiri dengan bantuan google sana-sini lalu setelah aku isi lengkap dataku dan data pacarku, aku kirim file nya lewat email ke pacarku. Minta dia print dan tanda tanganin, lalu di scan dan kirim balik ke kita. Cukup print file yang sudah di scan aja, enggak perlu file asli kayak Verpflichtungserklarung. Dalam surat ini, harus tercantum data diri si pengundang dan yang diundang, serta dijelaskan bahwa pengundang akan menanggung kebutuhan kita selama di Jerman meliputi tiket, makan, dan biaya lain-lain.

6. Surat Keterangan Kerja

Jika kalian sudah bekerja, maka surat ini wajib ya. Aku hanya bekerja sebagai karyawan biasa, bukan kantoran. Dengan gaji yang tidak banyak, tapi aku tetap mencantumkan surat keterangan kerja. Dan jangan lupa ditulis kapan kalian akan balik kerja lagi. Agar lebih meyakinkan kalau kita gak nyari kerja dan menetap di Jerman. Pengalamanku kemarin, pada bagian tanggal kembali bekerja digaris bawahi oleh petugas. Cantumkan juga berapa gaji yang kalian peroleh dan sejak kapan kalian bekerja disana. Untung Alhamdulillah kemarin pihak kedubes enggak menelpon bosku hehe. Berarti mereka sudah yakin kalau disini aku punya pekerjaan dan bakal balik lagi. Satu lagi, ada baiknya pakai stempel ya. Jangan cuma tanda tangan aja.

7. Surat Izin Orang Tua

Sama halnya dengan surat keterangan kerja, surat ini isinya menyatakan kalau orang tua mengizinkan kita untuk pergi ke Jerman, dengan keseluruhan biaya ditanggung oleh pengundang, serta pastinya harus cantumkan kapan kembali lagi ke Indonesia. Lalu tanda tangan oleh orang tua dengan materai 6000.

8. Surat Referensi Bank dan Rekening Koran Selama 3 bulan

Nah dari sekian banyak syarat pembuatan visa, ini nih yang dramanya gak habis habis. Awalnya aku datang ke kantor cabang BNI Syariah kotaku, eh setelah antri 2 jam, yang aku dapatkan jawaban yang gak mengenakan. Mbaknya CS malah bilang aku disuruh buat sendiri, terus besok dibawa kesana lagi buat minta tanda tangan atasannya. Dan ini gak bisa jadi dalam satu hari. Pada hari itu, yang aku dapatkan hanya rekening koran aja selama 3 bulan, satu lembarnya 2000 perak. Ada 3 lembar jadi 6000 perak. Hari berikutnya setelah melewati antrian 2,5 jam akhirnya aku disambut dengan CS yang berbeda dengan yang kemarin. Mbak CS yang satu ini agak ramah, aku utarakan maksud kedatanganku yang katanya aku harus bikin Surat Referensi Bank (SKB) sendiri. Nah dari sinilah drama semakin memanas.....si mbak bilang, kalau tidak perlu buat sendiri, yang pertama dilakukan adalah mengisi form permohonan. Yah sia sia dong aku bikin. Hufh.....ok kalau gitu, masih kata mbak CS, jadinya ntar agak lama ...pas aku tanya sampai seminggu gak? Dia jawabnya enggak, cuma 2-3 hari aja. Dan akan dikenakan biaya Rp 150.000 yang akan terpotong otomatis dari tabungan. Dia bilang nanti kalau udah jadi aku bakal dihubungi. Karena aku datang itu pada hari Jumat, jadi perkiraanku akan jadi kalau gak selasa ya rabu. Aku tunggu sampai hari Kamis gak ada kabar sama sekali, akhirnya aku putuskan untuk telpon. Aku minta tolong di cek in udah jadi apa belum, eh mbak mbak yang ngangkat telepon bilang dia mau konfirmasi sama CS nya dulu, nanti ditelpon balik. Sampai siang enggak ada kabar lagi....aku langusung deh komen dan inbox di page resminya BNI Syariah pusat Jakarta di facebook. Dan alhamdulillah dibantu, selang sejam kemudian aku ditelpon katanya udah jadi dari kemarin kemarin tapi nomer teleponku dihubungi gak aktif. Dan seketika baru ada saldo kepotong, ternyata kena 250.000, gila. Pas ditelpon aku tanya kenapa 250,000 bukannya kemarin bilang cuma 150.000. Dan si CS jawabnya "karena pakai bahasa  inggris mbak". Eh busyet. Gak sampai disitu, setelah dapat konfirmasi via telepon, beberapa menit kemudian BNI Syariah pusat menginbox aku di facebook, yang katanya menurut supervisornya, SKB udah jadi dari kemarin-kemarin tapi aku ga ada waktu buat ngambil. Oh my God...... you know what i was feeling lah. Setiap hari gue nunggu kabar lho. Ya udahlah buat pengalaman aja....yang penting udah kelar. Denger denger sih kalau bank lain cuma 100-150rb aja biayanya.

9. Copy Passpor dan ID Si Pengundang

Aku minta pacarku untuk scan Passpor dan ID Card (KTP) dia, lalu kirim via email dan aku print. Oh iya aku juga minta tolong dia buat scan bagian visa pas di Indonesia, biar memperkuat bukti kalau dia udah pernah kesini.

10. Passpor

Passporku masih perawan kemarin, takut sih. Harap-harap cemas, karena belum pernah ada pengalaman ke luar negeri. Kata blogger yang bertebaran di internet, usahain jangan perawan passpor nya. Namun Alhamdulillah lolos meski pasporku masih perawan hehe.

11. Copy Passpor

Sertakan foto copy passpor ya, 1 lembar aja. Tidak perlu fotocopy KTP. Tapi ga ada salahnya di sertain sekalian. Pengalamanku kemarin sih yang KTP dibalikin sama petugasnya.

12. Bukti Kalau Si Pengundang dan Kalian saling Mengenal

Dalam syarat ini, aku screenshoot chat history ku sama pacar setahun yang lalu, terus screenshoot chat history aku di grup family dia, foto kami berdua pas dia di Indonesia, sama screenshoot panggilan telepon. Aku jadiin satu lembar HVS.

13. Foto

Foto ini tidak bisa sembarangan foto. Ukuran 3,5cm x 4,5cm, dengan background abu-abu atau putih. Dan harus 80% ya. Saranku bikin fotonya di studio foto yang besar, jangan studio foto kecil. Kalau salah ntar repot, harus bikin janji ulang. Bisa dibaca detail syarat fotonya melalui website kedubes. Yang diperlukan 2 buah, satu tempel langsung di formulir visa dipojok kanan atas. Dan yang satu sertain aja bersama berkas-berkas lainnya.

14. Biaya Pembuatan Visa sebesar 60euro

Usahakan membayar dengan uang pas ya. Biaya pembuatan ini disesuaikan dengan nilai kurs euro pada hari itu.

15. Bukti Kalau Kita sudah Membuat Janji dengan Kedubes

Setelah syarat semua lengkap, tinggal masuk ke website kedubes untuk membuat janji. Pilih hari sesuai yang diinginkan. Setelah mendapat konfirmasi berupa email, print email tersebut dan harap dibawa ketika datang ke Kedubes. Apabila berhalangan hadir, ada baiknya beberapa hari sebelumnya membatalkan janji yang telah dibuat melalui link yang disertakan oleh pihak kedubes di email. Agar orang lain bisa menggunakannya. Ketika sampai di pintu gerbang, tunjukan bukti janji beserta paspor kepada satpam.


Nah itulah dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan. Setelah dokumenku siap semua, aku membuat janji pada pukul 11.00. Tapi aku datang 30 menit sebelumnya (harus lho) Aku berangkat dari kos temenku di Jaksel jam 9:30 dengan Go Car, tapi karena macet, setengah jam mobil yang kami tumpangi hanya mampu menempuh jarak beberapa puluh meter aja. Karena frustasi takut terlambat akhirnya kami turun ditu juga dan saat itu juga. Kami pun berpisah karena beralih naik gojek, dan aku duluan yang berangkat. Toh sampai disana cuma aku aja yang boleh masuk, temenku nunggu diluar. Untungnya bapak gojeknya baik banget, meski kami sama sama gak tau dimana lokasi kedubes Jerman, namun beliau rela berhenti di tengah jalan untuk tanya orang. Setelah itu aku turun ditikungan, ga tau namanya. Aku harus nyeberang dan ngelewati Hotel Mandarin dengan jalan kaki, nah Kedubes Jerman ada disebelahnya. Dari jauh aku melihat banyak kerumunan orang, feelingku langsung mengatakan ini nih kedubesnya wkwk. Sampai sana aku jam 10:37. Aku langsung disuruh masuk oleh satpam. Oh iya pengamanannya ketat banget. HP harus ditinggal di pos satpam dan dimatiin. Aku langsung naik ke lantai atas, setelah menunggu 40 menitan, akhirnya namaku dipanggil. Kalau pas disini telingan dibuka lebar lebar ya, soalnya speakernya gak keras kayak toa masjid wkwk. Aku aja ragu waktu namaku dipanggil, setelah dipanggil dua kali baru deh aku yakin hehe.

Petugas yang memeriksa dokumenku waktu itu cowok dan masih muda. Disampingnya ada bule muda juga, tapi dia gak banyak kata. Cuma duduk aja sambil ngelihat dokumenku. Nah si petugas cowok ini baik hati, aku suruh ngeluarin dokumennya aja, ntar dia pilihin dan urutin sendiri. Setelah membayar sebesar 60euro, petugas melakukan interview. Aku diminta untuk mengangkat telepon.  Interviewnya sih sekitar:

- Mau ngapain ke Jerman?
- Kapan terakhir ketemu si Pengundang? Dimana?
- Berapa hari rencana disana?
- Ada rencana untuk menikah?
- Dulu awal kenal darimana?
- Nanti kalau udah balik Indonesia, bakal balik kerja ditempat dimana kamu kerja sekarang?
- Gajimu ditransfer masuk rekening?
- Udah sejak kapan kerja disana?
- Punya aset gak?
- Kok bisa cuti selama 2 bulan?
- Udah pernah belajar bahasa Jerman?

Cuma sekitaran itu sih pertanyaannya. Jawab aja sesuai faktanya. Dan jangan nervous. Waktu itu aku sama sekali gak nervous.....nervousnya pas mau ngambil visa wkwk.
Setelah interview selesai, kita bakal disodorin dokumen yang kita kumpulin lagi, diminta untuk mengecek lagi. Baru setelah beres semua, kita bakal dapet kuitansi yang digunakan untuk pengambilan visa. Pembuatan visa ini membutuhkan 5 hari kerja. Seminggu kemudian aku harus mengambil visanya ke kedubes lagi namun tidak perlu membuat janji lagi. Pengambilan pada jam 11-12 siang. Karena aku udah balik ke Semarang, akhirnya aku minta tolong temanku yang kerja di Jakarta untuk ngambilin. Diperlukan surat kuasa bermaterai 6000 dan copy KTP ya. Enggak lama katanya, cuma 15 menit udah selesai proses pengambilan. Aku yang posisi di Semarang dag dig dug der nunggu kabar dari temanku, eh temanku malah gak bisa dihubungi sampai hari menjelang sore. Aku BBM cuma di read aja, setelah aku jengkel, aku chat dia lagi sambil marah-marah. Eh ternyata dia ngerjain aku, pas dikirimin foto visaku wah bahagiaaaaaa dan legaaaaaaa banget :))) Akhirnya perjuanganku selama ini membuahkan hasil. Germany, I am coming!! :D




Selasa, 28 Juni 2016

Liburan Romantis di Lombok

Hello helloooo.....
Selamat petang semuanya yang lagi baca blog ku yang udah lama gak tersentuh ini hehe. Maklum gak ada waktu buat nulis kemarin kemarin, soalnya disibukin dengan kedatangan mas pacar ke Indonesia wkwk. Setelah itu lanjut holiday keliling-keliling gitu^^. Tapi kali ini yang aku mau bahas tentang liburan kami di Lombok. Dulu paling jauh mainku cuma di Bali, dan di mindset aku waktu itu Bali indah banget pingin balik sana lagi dan lagi. Eh pas udah liat Lombok, jadi lupa sama yang namanya Bali wkwk.... Menurutku ya, pantai di Lombok lebih indah dibandingin Bali :D


Ceritanya, kami dari Semarang ke Jogja naik travel, pake Daytrans recomended banget :) baru kemudian ke Bali dan dilanjut Lombok. Dari Bali, kami naik pesawat Wings Air ke bandara internasional Praya. Waktu itu sih kami dapat harga tiket gak lebih dari 300ribu per orangnya. Perjalanan udara ini cukup ditempuh selama 30 menit. Pemandangan dari dalam pesawat beda banget sama pas dari jawa ke Bali yang lebih banyak lautnya. Kali ini lebih banyak bukit bukit dan sawah hehe.... Naik Wings Air terbilang agak menakutkan bagiku, soalnya pesawat ini beda sama lainnya, berhubung cuma pesawat baling nan kecil jadi tiupan angin berasa buaaaangettt....sempet pusing sesaat but then i am alright hihi^^.

(Boarding pass dari Wings Air)

 (ini penampakan bandara yang baru, maaf copas dari google. Soalnya gak sempat foto)

Sesampainya di bandara internasional Praya Lombok, kami mencoba menghubungi homestay yang sudah kami booking. Katanya sih pas booking kemarin normal cost buat taxi dari Praya ke Kuta (kami mutusin buat holiday di sekitar Kuta aja....kalo mau ke Gili Trawangan kejauhan dari Praya) sekitar 100ribu. Awalnya aku gak mau naik taxi, aku risih banget harus tawar menawar sama sopir taxi yang sukanya ngasih harga gak masuk akal apalagi tau kalo aku jalan sama bule, aku minta pihak homestay buat jemput kami. Mereka setuju. Eh pas nyampe bandara aku telpon, katanya mereka lupa bla bla bla. Dan terpaksalah dengan amat sangat harus menghadapi kenyataan tawar menawar dengan sopir taxi. Kami masuk bandara kembali niatnya sih mo nyari taxi resmi bandara yg enggak pake tawar menawar, eh ternyata sama aja boo'. Mintanya 150ribu, gilaaaaaaa. Si bebeb langsung marah marahin itu sopir taxi...."are you crazy! bla bla bla...". Aku mah sejak awal udah tau bakal begini, salah satu kejelekan Indonesia :( aku milih mundur dan sembunyi biar dia yg ngadepin wkwkwk.....akhirnya setelah aku maju buat bantu nawar dapet deh 100ribu. Untung dapet yg beneran taxi wkwkwk....masih trauma dengan kejadian sebelumnya di Bali, kami bayar mahal eh ternyata bukan taxi, mobil kuno beb :( hiks hiks, bayangin 80rb dari Ngurah Rai ke poppies yang notabene deket jaraknya, ditambah lagi kami diturunin seenaknya doang. Alhasil kesusahan deh nyari hotelnya sampe kami jalan kaki muter muter hampir 2 jam! This is crazy! Buat yg mo ke Bali hati hati ya....orang orang di sekitaran Poppies mereka enggak tau jalan tapi kalo ditanya sok tau, suka nyasarin orang. Mending andelin aja GPS nya. Dan saran nih, lebih baik dari Ngurah Rai naik Grab Car aja, murah banget. Pas mo terbang ke Lombok, dari Poppies ke Ngurah Rai kami pake Grab Car cuma 33rb!! Dapet armada bagus banget pula, secara mobil pribadi hihihi^^ .

 (Papan tulisan Tri Putri Homestay tempat kami menginap)

Perjalanan dari Praya ke Kuta, lumayan jauh sih. Kata GPS sekitar 14km, tapi jalan udah mulus...kanan kiri pemandangan lebih banyak kebon kebon wkwk. Sempat kesulitan nyari homestaynya, tapi finally ketemu juga....dan enggak kecewa hehe bagus banget hehe. Namanya Tri Putri Homestay. Menurutku recomended banget :) nyaman sekali, uda gitu masnya (konon bernama Anan) yg bertanggung jawab sama homestay ramah banget. Sebenernya bentuk kamar yang aku booking lebih mirip seperti bungalow. Jumlahnya ada empat, sempet liat sih ada kamar-kamar lainnya tapi standar bukan yg bungalow type. Aku sukaaaaaa....... Bagi yang pingin nginap disana bisa booking dulu di booking.com. Tarif permalam buat bungalow room 300rb. Udah dapet breakfast, wifi, tapi no tv ya wkwk.....Oh iya, didepan penginapan ada minimarket juga lho! Selama aku disana sih cuma nemu satu indom*ret doang, gak ada minimarket lain kayak di Jawa.


 (Penampakan bungalow Tri Putri Homestay, kamar aku yg pojok hihi)

(Taraaa....this is it!)


(Kamar mandinya lumayan luas dan bersih)

 Hari pertama nyampe Lombok, kami langsung sewa motor 50rb/hari. Bisa sewa langsung di homestay ya. Lebih murah dibandingkan di Bali. Di Bali mah apa apa mahal. Oh iya di Kuta ini gak ada pom bensin, jangan kaget wkwk. Mereka jual bensin dipinggir jalan pake botol, rata rata sebotol 7rb-10rb. Selama di sana aku cuma liat pom bensin sekali yaitu di kota Praya di depan bandara. Dan disini kami gak perlu pakai helm hahaha...ini yang aku suka :) gak ada razia kayak di Jawa. Kata Anan, Lombok itu free island hihihi.  Setelah menaruh  koper dan tas di kamar, kami tanya-tanya tentang lokasi pantai di Lombok pada Anan, setelah itu langsung deh meluncur.  Tujuan pertama, kami putuskan untuk ke Gerupuk yang terkenal sebagai tempat surfing. Nah, ceritanya bebeb ngebet banget pingin surfing...jadi kami kesana buat tinjau lokasi dulu *ceileee...*. Sampai sana kok kami jadi kecewa ya. Pasalnya, buat surfing di Gerupuk kita harus naik boatt dulu ke tengah laut....hadeh. Dan biaya boatnya kalo gak salah 250rb atau 300rb gitu, aku lupa. Bebeb jadi ilfeel....gak mau surfing disana. Kami pun langsung cabut menuju pantai lainnya. Didekat Gerupuk ada pantai yang indah banget, namanya Pantai Tanjung Aan. Kami putuskan tuk berhenti sejenak menikmati indahnya panorama Tanjung Aan. Parkir disini 5000 perak, dan cuma buka sampai jam 5 sore....jadi ya gitu deh gak bisa lihat sunset. Tapi ada juga sih tempat parkir di sebelah timur pantai yg menerima parkir maksimal sampai jam 7 malam.







 (View pantai Tanjung Aan dari atas bukit)

Di tepi pantai Tanjung Aan ada banyak sekali bale-bale buat duduk santai menghindari sengatan sinar matahari, tapi syarat dan ketentuan berlaku ya hehe. Yang pasti tidak free, minimal harus beli soft drink ato apa kek gitu wkwk. Karena kami tidak ingin stay lama, jadi kami hanya jalan kaki menyusuri pantai. Ada sebuah bukit dipinggir pantai ini, dan kami pun naik ke atas....dan, wow....anginnya semilir banget, plus pemandangannya yang aduhai cantik sekali. Sayangnya kami datang di waktu siang hari jadi berasa panas banget. Oh iya, harus kebal ngadepin para pedagang yg jualan kain songket Lombok disini. Mereka keras kepala banget, udah dibilang enggak mau beli eh maksa terus....sampai aku dikatain "emang gag ngrasa kasihan ya sama saya? mbaknya gag punya rasa kasihan sama sekali", spontan aku dongkol banget dalem hati. Emang harganya gak seberapa, tapi buat apa kalo aku beli tapi gag ada fungsi...yg ada malah nambahin berat koperku :( Pas aku cerita sama bebeb kalo si ibu pedagang itu maksa, si bebeb bilang "karena dia malas, kalo mau punya uang ya kerja suruh dia kerja enggak berjualan kayak gitu". Iya sih berjualan itu kerja, tapi hasilnya kan gak bisa dijagain buat kebutuhan tiap hari. Kadang laku kadang enggak. Mungkin maksud bebeb suruh nyari kerjaan yg bisa dijagain buat keperluan sehari hari tanpa harus mencaci ataupun memaksa. 


(Kakiku tenggelam di pasir merica hehe)

Oh iya guys, pasir di pantai Tanjung Aan ini terbilang unik, bulet bulet besar kayak merica. Orang nyebutnya pasir merica. Beda banget sama pasir pantai yang lain. Pas kalian jalan diatasnya, kaki bakal tenggelem kayak berasa jalan diatas lumpur wkwk... Beneran deh! Buktiin sendiri kalo gag percaya hehe. Buat jalan selangkah demi selangkah masya Allah...butuh tenaga ekstra. Capek bo'......berkali kali lipat capeknya dibandingin jalan di atas pasir pantai biaanya. 

Setelah puas mengelilingi pantai Tanjung Aan, kami pun memutuskan untuk mampir membeli makan sebelum balik homestay. Di dekat Tri Putri Homestay tepatnya di jalan Pariwisata, banyak yang jualan makanan. Mulai dari seafood (kalo seafood mending pas sore menjelang malam aja..dipinggir jalan dijual tuh berbagai seafood mentah yang sekaligus bisa dibakar ditempat), ada juga rumah makan padang, masakan khas Lombok seperti ayam taliwang, mo nyari nasi goreng juga ada disini. Kalo masalah harga yah standar tempat wisata lah menurutku. Jangan dibandingin kayak di Semarang wkwkwk. Di Semarang es teh cuma 2000 perak, nasi goreng ayam cuma10rb, kalo disini nasi goreng 20rb dan es teh nya 5rb wkwkwk....parahnya pesen es teh yg keluar air bening banget gag kayak teh, mirip air gula ditambah es wkwkwkwk. Pernah tuh makan nasi goreng disalah satu warung, eh rada romantis... kenapa? tiba tiba ada pemadaman listrik. Kupikir wah lumayan bisa curi curi cium, eh gag taunya si bapak pemilik warung bawa lampu emergency dan ditaruh didepan kita. Aduh gag jadi romantis deh wkwkwkwk. Katanya sering banget ada pemadaman litrik di Lombok, biasanya satu jam sampai dua jam an.

Hari berikutnya, sebelum berpetualang kami menyempatkan diri tuk breakfast di homestay terlebih dulu. Kita bisa milih kug, ada pancake, toasted bread, omelet. Aku selalu pesen toasted bread kalo enggak ya omelet. Omelet nya lumayan besar, ada tomat didalemnya. Masih kurang sih, harusnya dimasukin cabe, daun bawang juga *ngarep banget ya*. Suatu ketika pas aku lagi breakfast, ada bule gondrong dia bawa sayuran lengkap. Bawang bombay, tomat, cabe, sayuran. Ternyata dia masak sendiri di dapur. Pas udah mateng aku liat dia ternyata bikin omelet dengan isian super lengkap...wah dalem hati pingin bilang "mister give me some please" :( wkwkwkwk...

 (Breakfast dari homestay: omelet)

(Nasi goreng seharga 20000 perak, lumayan sih tapi lebih enakan masakan emak gue hehe)

Di hari kedua kami memutuskan untuk pergi ke Pantai Selong Belanak. Pantai ini lumayan jauh ya, sekitar 30-40 menitan lah. Nah, si bebeb uda bawa papan selancar yg doi sewa dari homestay, saking exciting banget pingin selancar. Sewa papan selancar di sini lebih murah, cuma 50rb/hari. Kalo di Bali gila banget....masa 50rb/jam. Dan parahnya pas di Bali doi bayar 160rb buat sewa sehari yg at least cm dipake 3 jam doang...gila banget. Pantai Selong Belanak merupakan pantai yang paling indah yang pernah aku kunjungi. Pasirnya lembut banget, dan dataran pantai yg lapang dan luas dihiasi buki-bukit indah disekelilingnya. Ah...i wanna back...i wanna back... Aku kurang tau ya mengenai lokasi pantai ini, bagi yg tertarik berkunjung disini bisa buka GPS. Manjur kok. Kami juga cuma bermodal GPS hehe...buktinya nyampe...bahkan sampai ke pantai Pink juga lho.
Sesampainya di Pantai Selong Belanak kami langsung masuk ke lokasi pantai...si bebeb langsung sibuk ngamatin besarnya ombak. Di sebelah mana dia harus memulai selancarnya. Dan aku masih terpukau dengan ciptaan Tuhan ini....

 (Aku berterima kasih karena bisa melihat dua duanya keindahan karunia Tuhan yang super awesome ini, bebeb sama pantai nan indah hehe)







(gimana? indah banget kan? Jangan lupa mampir ke pantai ini ya kalo pas lagi di Lombok)

Bagi yang tidak kuat dengan paparan sinar matahari yang begitu panasnya, jangan lupa tuk membawa sunblock. Selama di pantai Selong Belanak, bebeb gak pake sunblock karena ketinggalan di motor. Aku disuruh ngambil tapi aku gak mau soalnya jauh banget jalannya, capek. Alhasil...setelah selancar selama 3 jam an kulitnya jadi kebakar deh...parah banget. Aku rada nyesel sih pas gak mau ngambilin sunblock... kukira paling ya jadi gosong kayak aku, eh ternyata beneran kebakar. Awalnya aku semacam gak percaya gitu sama yang namanya sunburn pada bule-bele, masa sih sama sama ciptaan Tuhan tapi kok beda *dulu gini ini mikirnya*, eh setelah melihat kejadian tepat didepan mata barulah percaya. Pertama-tama sih kata bebeb rasanya perih banget. Seperti kalo kulit kita melepuh abis nyentuh kompor atau panci panas. Pas aku gak sengaja nyentuh punggungnya dia sempet jerit jerit kesakitan. Aku gak bisa bayangin betapa tersiksanya dia...kalo bisa memutar kembali waktunya, aku mending jalan jauh ambilin dia sunblock daripada ngeliat dia kesakitan gitu..enggak tega. Selang beberapa hari kemudian akan muncul rasa gatal di kulit yang terbakar, tiap sehari dua kali aku olesin salep hydrocortisone. Dan dia bisa tidur nyenyak, kalo enggak disalepin dia gak bisa tidur. Total butuh waktu 3 mingguan sampai kulit yg terbakar ngelupas dengan sendirinya. Jadi harusnya kita orang Indonesia merasa beruntung soalnya tanpa sunblock masih bisa panas-panasan :)

Hari ketiga, kami sengaja bermalas malasan di homestay. Habis breakfast kami kembali lagi ke kamar, aku capek dan bebeb masih tersiksa karena sunburn nya. Tapi dia masih aja merengek rengek ngajak keluar. Akhirnya kami putusin buat ke pantai Pink. Wah....pantai Pink ini jauuuuuuuuuuh banget. Butuh hampir 2 jam an buat kesana. Aduh pegel banget nih pantat. Kami berangkat sekitar jam 1 an siang. Perjalanan sungguh bikin emosi, awalnya jalannya mulus banget....bahkan sempet berhenti di tengah jalan di pemukiman penduduk. Kenapa berhenti? Tiba-tiba bebeb stop didepan rumah, dan bilang "aku mau beli celana panjang itu dan kaos panjang kalo ada, bisa kamu tanya mereka sayang?". Preeeeeettt......wkwkwk. Ceritanya dia cuma celana an pendek sama tshirt tipis doang, takut kalo sunburn nya bertambah parah sampai kaki dan lengan. Hadeeehhh...udah dibilangin buat selalu bawa jaketnya yang baru beli beberapa hari sebelumnya tapi gak mau, suka banget buang2 duid gak jelas. Kan sayang cuma diapake sejam doang. Abis itu dia gak mau bawa balik, ditinggal di Lombok. Penduduk asli Lombok ramah banget, waktu itu mereka suka sekali ngeliat ada bule. Mungkin jarang ada bule yang singgah di daerah mereka. Bahkan mereka mengajak ngobrol diriku, tapi ya begitu tuh aku jawab sebisanya meski kadang agak gak nyambung. Soalnya aku gak mudeng bahasa daerah Lombok huaaaa huaaaa..... Kami juga sempat bertanya jalan ke pantai Pink. Setelah satu jam perjalanan, masuklah kami di kawasan yg paling banyak membangkitkan emosi....alasannya simple: jalan rusak parah. Ampun ya Allah, jalannya rusak parah banget .... udah berdebu eh hancur pula. CUba ngelewatin batu batu dan kerikil :( sakit semua di badan. Aku sampai putus asa ngajak bebeb balik aja, tapi dia gak nyerah bilang "cmon, kita udah sampai sejauh ini". Ya udahlah aku nurut. Dan taraaa.....setelah bersabar sekitar hampir sejam an di jalan rusak ini, akhirnya kami nyampai deh di Pantai Pink. Untuk masuk ke sini cukup bayar 10rb rupiah aja udah sama parkir. 




 (Sekilas nampak seperti pantai pantai lainnya, enggak pink. Karena kami dateng di timing yg salah)

(Kalo dideketin emang agak kemerahan pasirnya)

Pas ngeliat pantainya, bebeb bilang "ah biasa aja ..enggak pink". Emang bener juga sih. Tapi setelah aku deketin ternyata emang pasirnya agak kemerahan. Ini semua karena kami dateng di waktu yg salah. Orang bilang pantai bakal keliatan pink banget ketika pagi hari atau sore hari. Aduh...kami dateng di siang bolong ...wkwk. Di pantai ini cuma dikit lho wisatawannya. Sebenarnya ada pantai pantai pink lainnya di kawasan ini, tapi body udah gag ngedukung buat jelajahin lagi. Udah lelah sama jalannya yg teramat jelek. Aku ajak bebeb buat turun ke pantai dia gak mau, takut sama sinar matahari...jadi dia cuma duduk di gazebo. Aku sempat bawa pasir dari pantai pink ini buat kenang kenangan hehe. Kami enggak lama stay disana, cuma seperempat sampai setengah jam aja. Berdebu dan panas. Pas perjalanan balik ke homestay, kami sempet berhenti di sebuah toko buat isi bensin. Ada hal lucu yang terjadi di toko, ceritanya didepan toko ada kulkasnya. Nah bebeb buka tu kulkas mo pilih minuman eh doi liat pisang girang banget. Padahal itu pisang enggak dijual, punya nya yg punya rumah wkwkwk. Dia asal nyomot aja trus dimakan, aku marahin eh bapaknya yang jual malah ketawa ketiwi sembari bilang enggak papa. Aku kan malu wkwkwk... Bapak pemilik toko cerita kalo jalanan di pantai Pink emang rusak, dan rencananya baru akan diperbaiki setelah lebaran. Hadeh..... Kami juga ditunjukin arah ke toko pakaian, soalnya bebeb mau beli tshirt lengan panjang tadi pas berangkatnya cuma dapet celana panjang. Ckckck....... Ketika kami berada di toko pakaian dipinggir jalan, pemilik tokonya ibu ibu masi muda belum terlalu tua. Dia kira aku masih anak SMA, parahnya lagi bebeb dikiranya masih umur 25 tahun wkwkwk. Disana aku gak bisa berhenti nahan tawa, doi pun cuma nyengir wkwk. Jam setengah 5 sore pun akhirnya kami nyampe homestay dengan selamat. Setelahnya kami istirahat untuk hari berikutnya rencana kami ingin ke Mataram lihat kotanya dan ke Phoenix beli oleh oleh.

*Hari Terakhir di Lombok*

Rencana sih mau ke Mataram eh ujungnya rencana cuma tingga rencana :( Dari pagi bangun tidur browsing tiket enggak nemu tiket balik ke Jawa yang murah. Ini nih salahnya bebeb. Beberapa hari yg lalu ada penerbangan murah ke Yogyakarta, tapi cuma diliat aja gak di book langsung. Alhasil sekarang pas deketin waktunya pulang kelabakan deh. Pagi hari bebeb bikin kesalahan, dia katanya udah booking di tiket.com nah pas itu dia bilangnya ke aku telat, udah selang beberapa jam baru ngomong. Dia nyuruh aku bayar tiket yang udah doi booking dengan nominal 1,8juta lebih di ATM. Kami pun pergi ke ATM terdekat, eh gak taunya pas duid udah ilang tapi staus tiket belum juga "paid". Usut punya usut ternyata time limitnya udah kelewat...aduh bebebbbbb :( ilang deh tuh uang, harus nelpon tiket.com berkali kali dan ngurus di bank waktu pulang Semarang entar. Setelah itu kami gak bergerak dari kamar, cuma mantengin laptop terus. Dalam hati aduh gak bisa pulang nih. Sampai sekitar jam 1 an siang kami putus asa, mau minta tolong travel agent buat nyariin harga yang murah. Waktu itu temenku ada yg kerja di travel, dia bilang masih ada 3 seat tujuan Praya-Semarang. Dengan harga sekitar 1,7jtuntuk dua orang belum termasuk fee nya buat dia... pake Lion Air. Tapi turun di Semarang, aku maunya mampir Yogyakarta dulu buat beliin oleh oleh bakpia pathok soalnya di Lombok kami gak beli oleh oleh sama sekali. Selain itu mo beliin pesenan kakakku juga sih wkwk. Kami belum mengiyakan tawaran tersebut, masih sambil mantengin laptop. Dan Alhamdulillah sekitarjam stgh 3 an sore dia ngeliat ada tiket Lion murah, langsung dia klik tanpa pikir panjang. Tau gak, belum genap 5 menit udah ilang. Untung dia langsung book dan bayar meski penerbangannya jam 5 pagi. Sempet gak percaya, sampai sampai dikirimin ke aku "ini bener kan? aku gak lagi ngelindur" wkwk. Alhamdulillah ya Allah......kami pun akhirnya bisa tersenyum dan ketawa ketiwi lagi hehe. After that, dia mengajakku buat totalan bayar homestay dan sewa motor ke Anan, kami juga minta Anan mengantar kami ke bandara keesokan paginya dengan membayar fee 120rb. Harusnya 100rb, tapi berhubung kami berangkat di waktu subuh makanya kita membayar sedikit berlebih. Semua udah beres, dilanjut jalan-jalan ke pantai Kuta. Katanya "ini hari terakhir kita disini, ayo kita ke pantai dekat sini jalan jalan". Dan untungnya ngepasin sunset, jadi lumayan indah.

 (Ini di pantai Kuta, jaraknya dari homestay cuma sekitar 300 an meter mungkin...hehe gak tau jelasnya, yang pasti deketlah. Foto ini diambil di hari ketiga di Lombok sebelm ke pantai Pink)





 (Foto ini diambil di hari terakhir di Lombok)

Sunset di sini indah banget, pantainya juga tenang. Tapi pesanku, jangan lepas sandal ya. Soalnya banyak banget anjing disini, dan mereka pada poop dipasir. Kan gak mau ya kalo nginjek ranjau wkwk. Seperti biasa tiap kali kami berdiri atau duduk di satu spot, anak anak kecil yang jualan aneka gelang pun pada mendatangi dengan setengah memaksa kita tuk beli dagangannya. Beli or not its your choice, just be careful soalnya mereka selalu pake alesan belum makan ato buat beli buku, mereka berkata demikian tidak dengan mimik yang serius. Sambil ketawa ketawa...aduh. Kasian sebenernya :( Setelah puas jalan-jalan kami balik homestay dan siap siap packing. Dan akhirnya.......liburan di Lombok pun selesai. Yang membekas di benakku, selain ini liburan yang indah bersama bebeb aku juga bisa nunjukin ini lho Indonesia, Lombok lebih indah kan gak kalah sama Phuket nya Thailand. Next time kalo ada kesempatan lagi, kami pingin banget balik lagi ke Lombok, semoga saja. Amin^^.


Minggu, 10 Januari 2016

Menjenguk Baby Tiger dan Baby Lion di Taman Margasatwa Mangkang Semarang


  
Happy New year !!


Selamat Tahun Baru 2016 everybody !!!
Ternyata tahun ganjil 2015 udah berlalu ya, sekarang saatnya tahun genep yang dateng. Bagi yang lahirnya 29 Februari tahun ini bakalan spesial bisa ngrayain ulang tahun yang cuma dateng 4 tahun sekali wkwkwk *kasihan tapi unik juga wkwk*


Hari ini aku gak posting lirik lagu dulu, aku mau fokus cerita betapa menyedihkannya nasib hewan hewan langka yang ada di taman margasatwa  huhuhu.Awalnya aku gak suka berkunjung ke kebun binatang, dari aku lahir sampai sekarang aku cuma 3 x ke kebun binatang. Pertama dulu pas jaman aku masih kecil dan unyu bingit, kata emak ku sih, soalnya aku gak ingat kapan kesananya trus sama siapa wkwk. Kedua pas masa SMP, kan ada tuh piknik piknik an kalo udah naik kelas 2 SMP, biasanya tujuannya ke Jakarta. Dan....tara, kami ke taman safari. Waktu itu aku bawa kamera yang masi bunyi cepret cepret itu tuh , yang klis fotonya panjang bingit haha. Ada kesempatan 36x jepret kalo gag salah, dan semuanya habis di taman safari ini, buat foto foto hewan gag jelas wkwkwk


 (Ape lu liat liat gue? wkwk)

Beberapa hari belakangan, aku seneng banget pasang foto profil entah di whatsapp ato BBM dengan foto singa dan harimau.Kan pas googling banyak banget tuh pose pose singa dan harimau, ada yang pas marah, pas duduk lemes, galau, atau pas pose lagi garang garangnya. Jadi semua pose si singa sama harimau itu bisa disebut mewakili perasaanku hahahaha. Temenku sering banget pasang foto harimau pas dia marah, jadi kalo pacarnya liad langsung deh peka wkwkwkwk *kode nih*. Nah aku ikutan, tapi waktu itu aku gag begitu suka harimau, aku sukanya singaaa, grrrrrrr  :D Pernah nih, aku kan kesel banget alias marah sama si bebeb ku yang jauh di Jerman sono. Soalnya aku gag disentuh seharian coba, gag ada kabar dari dia, gak ditelpon pula :( Makanya aku ganti foto profil aku di whatsapp pake singa yang lagi mangap, yang siap menerkam sapa aja yg ada didepannya hihi. Setelah ganti foto, aku telepon dia, kalo di whatsapp tiap kali kita telpon otomatis foto si penelepon nongol hampir selayar full. Nah dia kaget lho, pas liat yg nelpon dirinya adalah singa wkwkwkwk dia kaget tapi langsung diikutin tawa keras banget dan gag berhenti henti ug. Dia tanya "ada apa dengan fotomu?" masih sambil ngakak wkwkwk. Langsung aja aku jawab, thats me when i am angry, krn km lupa sama aku seharian ini bla bla......then what? Dia ngejawab dengan lembut "you are my lion" :)))) dan aku melting lagi, gak jadi marah hahahaha. Bagi yang lagi marahan sama cowoknya, bisa praktek in cara ini deh) Biar dia peka gitu hehe,.

 (ini aku ambil dari mbah google ya, gag sempet foto luarnya)

Dari situlah, aku tiba tiba ingin liat harimau sama singa sungguhan :( aku pun mengajak seorang temanku tuk pergi ke taman marga satwa Mangkang Semarang. Tiket masuknya cukup murah meriah dibandingin Gembira loka atau Taman Safari. Disini cuma cukup merogoh kocek Rp 5000 aja per orang nya. Letak Taman Margasatwa ini ada di Mangkang. Dari Jembatan layang Kalibanteng, ambil jalur yang menuju jalan Siliwangi, nah ikutin jalan itu terus aja, luruuuuuus terus gag usah belok blok ya. Lokasinya ada di pinggir jalan kok :) Lebih tepatnya ada di depan Terminal Mangkang, nah bagi yang gak naik motor bisa naik BRT, entar turun didepan taman margasatwa persis ^^

(pintu masuk ke dalem taman margasatwa nya, boleh masuk asal udah beli tiket disamping pintu masuk itu hehe)

 Singkat cerita, aku dan temanku langsung masuk ke lokasi parkiran.Setelah bayar parkir seribu perak, kami pun langsung jalan menuju pembelian tiket. Pertama kali masuk, kami langsung disambut dangdutan yang keras bukan main. Heran aku, dalam hati aku berpikir ini sebenarnya kebun binatang atau nikahan sih? Kug dangdutnya kenceng banget, itu hewan nya gak pada stress? Waktu aku kesana emang ramai sih, soalnya hari Sabtu. Yang pertama kali aku lihat sih hewan ini nih :

(Rusa tutul nya lagi terpukau ngeliat aku *pede*)

Ini namanya Rusa tutul hehe, bagusnya kulitnya banyak tutul tutul putihnya. Maaf banget gak sempat foto in detail informasi tiap hewannya. Pikiran aku terus melayang ke harimau sama singa terus sih, pingin cepetan ngeliat mereka wkwk.Hewannya lumayan banyak disini, tapi sayang banget mereka kurang dirawat, gersang banget dimana-mana. Dan mereka kurus-kurus.

(Tempat berteduh Kanguru yang ala kadarnya)

Disamping tempat rusa tutul ada kanguru. Hewan yang aslinya berasal dari Australia ini masih kecil-kecil. Miris banget ya ngeliat hidupnya di kebun binatang kayak gini :( Aku lebih setuju mereka dilepas di alam bebas...huhuhuhu
Setelah puas menyisiri bagian kanguru dan rusa, kami pun berjalan menuju daerah burung-burungan. Pas jalan menuju kesana kami ngelewati kayak sungai kecil gitu, aduh airnya kotor banget dan sampah dimana-mana. Yang paling parah, ampun bau busuknya menusuk hidung banget. Disarankan tuk memakai masker ya kalo kesini. Nah di sungai yang airnya dikit banget itu *bukan sungai, mungkin lebih tepatnya genangan air ya*  disitu samar-samar keliatan buaya lho. Kayaknya sih cuman satu ekor doang. Kasihan banget ya, dia harus bertahan hidup di tempat yang gak layak gitu. Sesampainya di area burung, ada beberapa macam burung cantik disini. Tapi aku lupa namanya hehe... Aku kasih fotonya aja:





(yang ini aslinya cantik bangetttt.....)

Kebun binatang belum lengkap kalau belum ada si raksasa ini, bener gak? Yah siapa lagi kalo bukan papa gajah #ehh wkwkwk. Kedua kaki gajah bagian depan dirantai, dia kesulitan buat jalan :( Aku gak tega sekali ngeliatnya. Dan dia bersuara kayak rintihan gitu hiks hiks

(Menurut kalian, gajahnya juga kurang makan gak?)

Sebenarnya masih ada gajah lain, tapi gak di kurung kayak gini. Gajah lainnya buat ngehibur tamu yg dateng. Misalnya anak anak kecil yg mau naik gajah. Nah kalian bisa nemuin si gajah disuruh kerja nyari duit disini :D Ada foto bareng sama burung juga kug. Cuman aku gak tau tarif nya berapa. Mendingan foto sama aku aja, gratis deh hahahaha ^^
Dan finally, kami sampai di harimaaaaaaauuuu, eh sebelum harimau ada papa Bear !!! Duh, sumpah beruangnya imuttttt banget. Dan di kurungannya gag berkaca kayak punya harimau sama singa. Sayangnya pas aku datang, papa bear lagi jalan masuk basecamp nya :( jadi gak bisa foto in dia :(( Aku langsung pindah posisi, disebelahnya adalah tempat tiger tiger ku sayang dipenjara, Ada 3 harimau, mereka sering banget bolak balik jalan mendekati kami. Untung ada kaca dan besi nya ya, jadi pengunjung tetap aman :) Pandangan mereka itu kayak sayu sayu gimana gitu.... aku gak tega huhu.

( sedih ya tatapannya, ingin aku peluk huhuhu)

(ya ampun, dia sampe makan rumput lho ... tidakkkkk)

(kurus kurus sekaliiiiiiii)

(ingin kusentuh dan kubelai dia.....maafkan mama baby tiger ku sayang)

Aku rasa hampir semua hewan disini merasa kelaparan, kurang makan :( Aku rela membayar tiket masuk dua kali lipat asal mereka gak kelaparan. Seharusnya pihak berwenang dalam hal ini, entah pemkot atau gubernur lebih menaruh perhatian lagi pada kelangsungan hidup satwa langka ini. Aku udah ngecoba ngetwit ke pak Gubernur, tapi gak ada balesan. Beliau sibuk banget mungkin ya. Huhuhuhu

(Si raja hutan, singa, lagi tidur sore)

Disamping penjara harimau, ada penjara singa. Lokasinya ditengah tengah dia, Kanan kiri diapit harimau wkwk. Cuman yang sebelah kiri sepertinya harimau Sumatra, kalo yg kanan harimau apa akulupa hehe. Sayang sekali singanya lagi tidur, cuma satu doang pula. Gak bisa foto baeng singa :(


(sebenarnya cantik, tapi kasihan disuruh nyari duid ini burung)

Setelah puas foto foto harimau, kami berjalan keluar mau pulang. Tapi disepanjang jalan kami menemukan beberapa hal yang gak enak. Pertama kami liat burung putih yang cantik ini, dia berada diluar dan digunakan untuk foto bareng (bayar ya gak gratis). Nah pas waktu itu kami deketin ni burung, kami ngoceh dan dia ngikutin. Lalu temenku selfi bareng dia, aku ikut ikuta, ehhhh tiba tiba tau gak ada bapak bapak teriak teriak "ya yang mau foto, yang mau foto sama burung" keras banget, aku udah peka sih. Itu artinya dia lagi ngusir kami secara harus. Aku nunggu temanku puas selfi dulu, eh tau tau bapak tua itu mendekat sambil bawa sapu seolah nyapu, kaki ku sampe disapu ugg...dia bilang "awas bu, mo disapu" sambil mrengut dan ketus banget. Aku langsung pergi sambil pasang wajah sebel. Orang nya disini gak nice semua rata rata.

(Orang utan pada gelantungan, liat di pondok kecil pojokan itu gak? ada dua orang utan teriak teriak. Dan ternyata anaknya yang masih kecil keluar dan gak bisa masuk lagi)

(ini anak nya, kasihan banget....dia dikerumunin orang banyak sekali)

Terakhir, satwa yang kami liat pas mo mendekati pintu keluar adalah orang utan. Sungai yang ada didalam kandangnya itu airnya kotor. Tapi lumayan luas sih kandangnya. Yang bikin aku kasihan banget pas liat orang utan yang ada di dalam pondokan itu, mereka loncat loncat seolah panik, dan usut punya usut, ternyata baby mereka keluar. Dan gak bisa masuk lagi :( Sebagai orang tua mereka gak bisa berbuat apa apa kan? Orang mereka berdua aja dikurung. Herannya, gag ada petugas sama sekali waktu itu yang nolong baby monkey ini :( Malah dia dikerumunin banyak orang...hiks hiks...

Semoga pemerintah kita lebih care lagi ya sama satwa satwa langka kayak gini. Yang jiwa sayang hewannya tinggi, siap siap tekanan batin kalo kesini. Miris banget pokoknya. Bagi tiger ku cinta aja mereka sampai makan rumput :( 

Sudahan dulu ya bahas tentang satwa satwa yang menyedihkan ini....ketemu lagi di next post ok? :D